Bacaan Yosua 4:1-13
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata warisan berarti sesuatu yang diwariskan. Bisa berupa harta benda atau nama baik. Warisan dapat menjadi berkat bagi keturunan selanjutnya, tetapi kadangkala dapat menjadi sandungan. Setiap orang tua pastilah ingin memberikan warisan yang baik untuk anak-anak mereka. Warisan itu diharapkan dapat menunjang kehidupan anak-anak mereka di masa yang akan datang. Bahkan mereka rela bekerja keras dan menekan keinginan mereka agar mereka dapat memberikan warisan yang baik bagi anak-anak mereka.
Demikan halnya yang difirmankan Allah kepada Yosua, untuk dilakukan oleh bangsa Israel. Perintah Allah dalam ayat 2 dan 3 bukan hanya berisi petunjuk untuk dilakukan saat itu saja, melainkan juga sebagai tanda dan bukti yang dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Warisan yang dimaksudkan adalah pemahaman tentang penyertaan Allah yang telah dinyatakan dalam diri bangsa Israel. Mereka memasang tanda berupa batu di sungai Yordan. Tanda itu dapat dipasang, karena Allah berkarya dengan memutus aliran sungai Yordan tepat di depan Tabut Perjanjian ketika dibawa menyeberangi sungai Yordan (ay. 7). Batu yang diletakkan itu, pada akhirnya bukan sekedar tanda, tetapi juga warisan berharga bagi keturunan selanjutnya (ay. 6). Tanda batu itu dimaksudkan agar bangsa Israel paham bahwa nenek moyang mereka senantiasa disertai dan diberkati oleh Allah ketika mereka berjalan sesuai kehendak Allah. Peran 12 orang dari setiap suku ini sangat penting dalam mewujudnyatakan karya Allah yang diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Ketaatan mereka melakukan kehendak Allah membuat rencana mewariskan hal yang baik kepada keturunan selanjutnya menjadi kenyataan.
Pada masa Pra Paska ini, marilah kita menghayati: ibarat 12 orang yang dipilih Allah untuk menjadi sarana memberikan warisan yang baik bagi keturunan selanjutnya, kita saat ini perlu berpikir bagaimana memberikan warisan yang baik melalui sikap dan perilaku hidup yang kita jalani saat ini? Maka penting bagi kita untuk mengekang diri, untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak baik, dan senantiasa memperbarui panggilan iman kita, supaya keturunan kita juga mendapat warisan yang baik dari hidup yang kita jalani saat ini.
_(ACN)_