Sejarah GKJ Kotagede
GKJ Kotagede terletak kampung Depokan RT 07 RW 02 Kelurahan Prengggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta. Berada pada posisi lingkungan yang strategis daerah wisata, karena di sebelah utara gedung gereja kurang lebih 1 KM terdapat tempat wisata Kebun Binatang Gembiraloka dan di sebelah selatan kurang lebih 1 KM dapat dijumpai pusat kerajinan perak, yang menyajikan bermacam-macam jenis cinderamata yang terbuat dari logam mulia (perak dan emas), selain kerajinan perak ditempat ini juga terdapat pasar yang menjual barang-barang antik, jajanan/makanan untuk oleh-oleh berupa makanan khas Kotagede seperti : Yangko, Kipo, Sagon dan lain sebagainya.
Gedung baru setelah gempa bumi 2006
Di sebelah selatan pasar Kotagede terdapat Situs Purbakala yang berupa Makam Panembahan Senopati dan Ki Ageng pemanahan (orang tua Panembahan Senopati) di bagian selatan makam terdapat bangunan berupa Situs Budaya Selirang, tempat mandi putra dan putri Panembahan Senopati. Di sebelah tenggara Makam tepatnya di kampung Ndalem ada sebuah makam trah Mataram, dan di sebelah timurnya terdapat Batu Cantheng (Watu Gatheng) yang konon dipakai sebagai mainan pangeran Ronggo, yaitu putra Panembahan Senopati. Panembahan Senopati juga meninggalkan petilasan sejarah yang berupa bangunan Masjid Agung Mataram yang terletak di Kotagede. Berikut ini Lini masa GKJ Kotagede :
1936
Pepanthan Ketandan
Cikal bakal
Tempat peribadatan pertama dalam bentuk pepanthan yang dirintis oleh GKJ Gondokusuman berada di Ketandan, Desa Banguntapan, Bantul.
1949
Pepanthan ditutup
Pepanthan ditutup karena perang
Pepanthan Ketandan terpaksa ditutup karena terjadinya perang kemerdekaan
17 Aug 1952
Ibadah di Tinalan
Peran Keluarga Atmosandjojo
GKJ Mergangsan membuka pepanthan Kotagede.Kebaktian pembukaan pepanthan dilayani oleh Pdt. Sangijo Dwijoasmoro, bertempat dirumah keluarga Warsid Praptodarmodjo, sebuah rumah yang disewa dari keluarga Atmosandjojo di kampung Tinalan, Prenggan Kotagede (di sebelah Timur SMP 9 Yogyakarta sekarang). Kebaktian di rumah keluarga Atmosandjojo hanya berlangsung kurang lebih 4 tahun yaitu sampai dengan tahun 1956, karena rumah tersebut ditempati sendiri
1954/1955
Pembelian tanah
Gereja membeli tanah di depokan
Majelis GKJ Mergangsang berhasil membeli tanah untuk pepanthan Kotagede. Tanah tersebut dibeli dari keluarga Mujiyo dan Pawirodikromo penduduk Rejowinangun, dengan luas kurang lebih 1200 m2, terletak di kampung Depokan. (Tanah Gereja GKJ sekarang) di tanah itulah kemudian Gereja GKJ Kotagede dibangun
31 okt 1956
Awal Pembangunann
GKJ Kotagede Mulai dibangun
Pembangunan diawali pada tanggal 31 Oktober 1956 dengan kebaktian doa yang dipimpin oleh Bp. Pdt. Prawirohadmodjo. Gereja yang di bangun tersebut berukuran 8 x 16 m2, terdiri ruang ibadah 8 x 13 dan ruang Konsistori 8 x 3.m2., dikerjakan oleh Bapak Kerto Wiryomo, pengusaha kayu jati di Kotagede yang bukan orang Kristen dengan cara mengangsur
1957-1962
Ibadah di Basen
Peran Keluarga Atmo Prayitno
Sambil menunggu pembangunan gereja di Depokan,kebaktian dilakukan di rumah bapak Atmo Prayitno, di Basen, Kotagede. (di sebelah tenggara RS PKU Kotagede, sekarang
1 Nop 1962
Peresmian Gereja
Gedung Gereja Depokan telah Berdiri
pemakaian Gedung gereja diresmikan. Pembangunan selesai dalam waktu 6 tahun
24 April 1966
Badan Hukum Gereja
Terbitnya SK Badan Hukum Gereja
GKJ Kotagede adalah suatu lembaga keagamaan yang telah memiliki Badan Hukum berdasarkan SK Menteri Agama No. 19 Tahun 1966 tanggal 24 April 1966
14 Juni 1967
Pendewasaan Gereja
GKJ Kotagede di Dewasakan
Pepanthan Kotagede merupakan pepanthan dari GKJ Mergangsan yang didewasakan pada tanggal 14 Juni 1967 (dengan tahun sengkala; MULANG RASA WIWARANING ALLAH). Berdasarkan Surat Atestasi (Lulusan Pindah jemaat) dari GKJ Mergangsan Nomor 374D/VII/1967 tanggal 20 Agustus 1967 pada waktu didewasakan jumlah warga GKJ Kotagede adalah 312 jiwa ( dewasa laki-laki 91, wanita 96, anak laki-laki 62, wanita 63)
1967-1972
Pendeta Konsulen
Gereja Belum memiliki pendeta sendiri
Selama belum mempunyai pendeta sendiri, pendeta konsulen yang ditugaskan oleh Klasis Yogyakarta untuk melayani di GKJ Kotagede adalah Pdt. Prawirohatmodjo, Pdt. Suharto dan Pdt. Madyosuwignjo
15 Nopember 1972
Pentahbisan Pendeta
GKJ Kotagede Memiliki Pendeta sendiri
GKJ Kotagede mempunyai pendeta sendiri, dengan ditahbiskannya Pdt. Purwanta Rahmad, S.Th. dari GKJ Medari Sleman Yogyakarta, tepatnya 15 November 1972
19 Juni 1992
Pentahbisan Pendeta II
Pentahbisan Pendeta II
Pada tanggal 19 Juni 1992, GKJ Kotagede mempunyai pendeta ke dua yaitu Pdt. Budi Rahardjo, S.Th. berasal dari GKJ Manisrenggo, Klaten. Ditahbiskan bersamaan dengan kebaktian HUT GKJ Kotagede ke XXV, 14 Juni 1992
30 okt 2007
Rehabilitasi Gereja
Terbitnya IMBB Gereja
Gedung Gereja di Rehabilitasi selesai tahun 2007 (karena rusak berat akibat gempa bumi 27 Mei 2006), dengan no. IMBB 2800/KG/2007/8167/01 tanggal 30 Oktober 2007
2008/2009
Gabung Klasis
Bergabung di Klasis Yogyakarta Selatan
GKJ Kotagede merupakan gereja yang tergabung dalam klasis Yogyakarta Selatan. Gereja ini beralamatkan di Depokan RT.07/Rw.II Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta, dengan lima wilayah pelayanannya yang tersebar di lima (5) wilayah kecamatan yaitu a) Kecamatan Kotagede, b) Kecamatan Umbulharjo, c) Kecamatan Pleret.d) Kecamatan Banguntapan