Dalam masa Pra Paska ini tradisi yang biasa dilakukan umat Kristen dalam menghayatinya adalah puasa dan berpantang. Bagaimana Puasa dan Berpantang ini dilakukan oleh orang Kristen? Berikut dapat kita baca dari pola yang terdapat di dalam Alkitab.

Alkitab secara khusus tidak memerintahkan orang-orang Kristen untuk berpuasa. Puasa bukanlah sesuatu yang dituntut atau diminta Allah dari orang Kristen. Namun, Alkitab juga menyatakan bahwa puasa adalah sesuatu yang baik dan berguna jika dilakukan.

Dalam Alkitab terdapat berbagai hal baik yang dimulai dengan berpuasa, misalnya:

*Puasa yang tercatat dalam Perjanjian Lama*

•Puasa Musa ( Kel. 34; Ul 9). Puasa ini dilakukan oleh Musa 2 kali  ketika Musa menghadap Tuhan di gunung Sinai. Tercatat dua kali Musa melakukan puasa. Puasa pertama dilakukan ketika dia hendak dasatitah. Puasa kedua dilakukan juga untuk memohonkan pengampunan dosa bagi umat Israel (Ul. 18,25). Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam.

•Puasa Yom Kippur/ hari raya pendamaian (Im. 16; 23; 31), dalam puasa ini, orang-orang Israel diwajibkan berpuasa dari matahari terbenam hingga matahari terbenam berikutnya. Puasa yang dilakukan oleh umat Israel pada waktu itu disertai merendahkan diri,  tidak boleh bekerja sehingga perhatian mereka adalah pada Tuhan, dan mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tujuan puasa ini untuk mentahirkan diri dari dosa. Di sinilah perintah  untuk berpuasa pertama kali muncul dan selanjutnya menjadi tradisi yang terus hidup dalam kehidupan beriman orang Yahudi. Namun tidak dijelaskan bagaimana tata cara mereka berpuasa.

•Puasa Daud (2 Sam. 12; Maz. 109). Puasa ini dilakukan sebagai ganti dari dosa  yang dilakukan Daud dengan Batsyeba. Tuhan menyatakan bahwa Tuhan tidak berkenan pada perbuatan Daud itu dan sebagai akibatnya, anak mereka akan mati. Daud berpuasa memohon kepada Tuhan supaya anak tersebut tidak mati.  Daud berpuasa dengan cara tidak makan dan semalaman berbaring di tanah, (tidak dijelaskan apakah dia minum).

•Puasa Elia, 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum di dalam perjalanan berjalan kaki menuju ke gunung Horeb, (1 Raj. 19:8). Puasa ini  juga dipandang merupakan suatu pengecualian karena Elia mendapatkan makanan langsung dari malaikat Tuhan sebelum berpuasa. Dalam puasa ini bisa dikatakan puasa yang luar bisa karena Tuhan yang berinisiatif dan memberi kekuatan untuk bertahan. Puasa ini dilakukan waktu perjalanan untuk menghadap Tuhan.  (Baca 1 Raja-raja 19:1-18)

•Puasa Nehemia (Neh. 1: 4), kita tidak tahu berapa hari dia melakukan puasa. Yang kita ketahui dia melakukan puasa sendiri. Kita tidak tahu apakah dia tidak makan dan tidak minum, yang kita tahu dia menangis, berkabung, dan lebih dari itu berdoa. Namun Nehemia juga melakukan puasa bersama Israel (Neh. 9). Puasa yang agaknya berbeda dari cara puasa yang kita kenal selama ini: mereka melakukannya dengan berdiri, mereka memisahkan diri dari orang asing. Yang mereka lakukan dalam puasa itu adalah mengakui dosa dan kesalahan nenek moyang mereka, membacakan bagian-bagian kitab taurat Tuhan, mengucapkan pengakuan dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah.

•Puasa orang Yahudi untuk Ester (Est. 4: 16), adalah salah satu Puasa yang paling terkenal dalam Alkitab Ibrani. Karena dari Puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk Ester kemudian didapatkan model puasa total, tanpa makan dan tanpa minum. Ester melakukan puasanya selama 3 hari 3 malam. Puasa ini bertujuan untuk mendukung semangat Ester yang akan menghadap Ahasyiweros demi membela bangsanya, sebuah keputusan yang dilakukan oleh Ester bahkan *“… kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.”*

•Puasa kawan-kawan Ayub (Ayb 2: 13), 7 hari 7 malam tidak bersuara. Puasa ini dilakukan oleh kawan-kawan Ayub untuk menemani Ayub setelah melihat penderitaan besar  yang dialami oleh Ayub. Puasa dalam kesedihan karena mereka tidak lagi mengenali Ayub yang dahulu. Mereka melakukannya dengan menyoyak jubah dan menaburkan debu di kepala terhadap langit (Tuhan), tanda perkabungan besar.

•Puasa bangsa Israel (Hak. 20:26; Ezr. 8:21; Est. 4:3,16; Yer. 36:9) tujuan utamanya adalah pertobatan, caranya bermacam-macam.

*Bersambung*

*#SalamWelasAsih*

*#SelamatMenghayatiMasaPraPaska

*#AyoBertobat*

*#TidakLebayTidakAbaiCOVID-19*

*NB: jika merasa diberkati melalui renungan ini,kirimkan ke saudara-saudara yang lain*

_(ACN)_