Yang paling penting ada beberapa catatan dalam Puasa menurut Iman Kristen:

•Puasa adalah menjalin hubungan pribadi dengan Allah, sehingga orang lain tidak perlu tahu (Mat. 6 : 16-18).

•Tata cara puasa bisa ditentukan sendiri, tetapi harus dilakukan dengan tujuan yang benar (bukan egoisme), dilakukan dengan setia dan penuh komitmen.

•Puasa tetap penting disertai dengan doa dan kesiapan untuk menderita bagi pelayanan untuk karya Kristus. Namun dalam Kristus, dalam persekutuan dengan Tuhan segala jerih payah tidak sia-sia (1 Kor. 15: 58). Dengan itu maka jerih payah maupun penderitaan bukan menjadi hal yang utama, tidak tepat jika dalam berpuasa orang menekankan pada jerih payah dan penderitaannya seolah-olah merasa telah melakukan hal yang luar biasa. Karena di balik penderitaan itu sebenarnya yang terkuat adalah pengharapan (Rm. 5). Karena itu dikatakan oleh Yesus jika berpuasa jangan menunjukkan muka yang muram. Lebih baik tidak berpuasa daripada berpuasa tetapi munafik.

•Jika puasa hanya dimaknai sebagai tata lahir, lebih baik kembali pada tujuan berpuasa tersebut. Puasa bukanlah tata lahir, namun puasa adalah laku iman. Puasa itu upaya menyatakan kepada Allah, dan kepada diri sendiri, bahwa kita serius dalam menjalin hubungan dengan Allah.

_(ACN)_