Bacaan Ibrani 6:19-20
Ada pernyataan : “Pengharapan adalah penyempurna iman”, khususnya saat umat ada dalam kesulitan dan penderitaan. Kita berharap pada sesuatu yang pasti, yaitu di dalam dan bersama dengan Allah sendiri.
Sudara, surat Ibrani 6:19-20 dengan sangat jelas menggambarkan tentang Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Ini sungguh penggambaran yang luar biasa. Ibarat kapal, jika sauh atau jangkarnya sudah dilabuhkan maka kapal itu akan aman walau gelombang ombak dan badai menerpa. Dan kapal itu akan menuju pada sauh dimana sauh itu diletakkan. Sungguh sangat brilian, jika penulis kitab Ibrani ini menggabungkan gambaran sauh kapal dan Bait Allah untuk memberi gambaran tentang pengharapan. Apa artinya?
Artinya jika sauh (jangkar) kapal hidup kita itu sudah dilabuhkan sampai dibelakang tabir (sampai kedalam ruang Maha Kudus), maka jiwa kita itu sudah pasti aman dalam perlindungan Allah sendiri. Perahu atau kapal itu sudah pasti akan masuk kedalamnya (ruang Maha Kudus), sebab sauhnya sudah terlebih dahulu dilabuhkan disana.
Hal itu bisa dan mungkin terjadi karena Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya
Jadi,
Pengharapan didalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus akan membawa ketenangan dan kepastian bagi jiwa kita untuk dapat masuk kepada kehidupan kekal bersama dengan Allah Bapa, sebab tabir itu telah ditembus oleh Sang Perintis yakni Tuhan kita Yesus Kristus. Tidak ada satupun yang bisa menggagalkannya, mengacaukannya. Dalam pengharapan kepada Kristuslah kita menemukan ketenangan jiwa dan kepastian keselamatan dan kemuliaan kekal.
Tuhan Yesus memBerkati. Amin.
_(BR)_