Bacaan :Yeremia 25:1-14
Salam
Allah kita adalah Allah yang panjang sabar. Tetapi, bukan berarti kesabaran Allah dapat diremehkan. Hati-hati ketika kesabaran Allah sudah habis, dan murka Allah datang.
Allah tidak akan membiarkan umat-Nya
untuk terus hidup berkancah dalam dosa tanpa ditegur. Karena itu, Allah memanggil dan mengutus para nabi untuk menegur umat-Nya (ay.3-4); Yeremia adalah salah satunya. Hanya jika mereka bertobat, mereka dapat tetap tinggal di Kanaan (ay. 5). Namun, mereka tidak mendengarkan teguran Tuhan, malah menimbulkan sakit hati Tuhan dengan terus menyembah berhala (ay. 7). Karena itu, Tuhan akan mengirimkan Babel untuk menghancurkan Yehuda, dan membuatnya menjadi reruntuhan dan tanah tandus (ay.8-11).
Allah yang panjang sabar terus memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat. Sayangnya, umat tersebut memandang remeh kesempatan itu dengan menganggapnya sebagai kesempatan untuk terus berbuat dosa. Mereka sering tidak sadar bahwa pintu pertobatan tidak selalu Tuhan berikan. Jika sudah demikian, maka hukuman yang Tuhan akan berikan merupakan hukuman yang besar dan mengerikan.
Kita barangkali berpikir karena kita hidup dalam zaman anugerah, maka Allah tidak mungkin menghukum kita. Hal ini membuat kita gampang sekali berulang-ulang berbuat dosa. Padahal sesungguhnya, makin besar anugerah yang Tuhan berikan, makin besar hukuman yang akan Tuhan jatuhkan jika kita terus berkancah dalam dosa (lih. Ibr 10:26-27: ,”Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.’
Oleh sebab itu. di masa pra paska ini mari kita sadar diri. Jangan ada diantara kita yang meremehkan anugerah Allah yang telah disediakan untuk kita. Sekali lagi kita diingatkan, jika tidak bertobat, hati-hati dengan hukuman berat yang sedang menanti.
Tuhan Yesus memBerkati. Amin.
_(BR)_