Bacaan Yosua 5: 9-12

Salam.

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hal apapun. Tidak sedikit juga mereka putus asa dan tidak mau mencoba mengawali meniti kembali bangkit dari kegagalan itu. “Orang yang berhasil adalah orang yang berani gagal”. Saat kita gagal tetapi mau mencoba kembali itulah awal keberhasilan.

Tuhan Allah kita adalah Allah yang tidak hanya mengampuni, tetapi juga menggunakan kegagalan kita untuk membuat kita semakin bijaksana.

Seperti Peristiwa yang terjadi di Gilgal, seperti dalam bacaan hari ini mengingatkan kita akan firman Tuhan kepada Yosua atas terwujudnya proses pembaharuan terhadap bangsa Israel sebab “cela Mesir” itu akan dihapuskan. Salah satu pemahamannya adalah berhentinya pengembaraan tanpa arah di padang gurun dan Tuhan telah membuktikan janji-Nya akan tanah perjanjian. Di tempat itu pula Paska dirayakan untuk mengenang kembali bagaimana Allah yang penuh kebaikan bertindak menyelamatkan umat Israel dari perbudakan di Mesir. Di Gilgal jugalah, Tuhan menunjukkan kemurahn-Nya pada Bangsa Israel yaitu menghentikan mana sehingga bangsa Israel menikmati makan hasil negeri itu.

Berbicara tentang kebaikan Tuhan, ini adalah hal yang penting sekali. Kalau kita mulai lupa semua anugerah, itu merupakan awal kejatuhan / kegagalan kita. Kalau mulai tidak puas dengan kebaikan Allah, tidak bisa melihat kemuliaan Allah dan cinta kasih Allah yang begitu indah yang menggetarkan hati kita, lalu mulai merasa biasa-biasa saja, itu tandanya kita harus cepat-cepat minta pengampunan-Nya. Kita belajar supaya Dia membuka mata rohani kita untuk melihat dan mengalami semua kebaikan-Nya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan tentunya adalah menghitung berkat-Nya yang kita alami setiap hari. Itu menjadi perhatian kita. Dengan menghitung berkat-Nya dalam hidup kita, maka pergumulan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita tidak akan membuat kita berpaling daripada-Nya. Sebab kita ingat bahwa Tuhan memberikan berkat kepada kita betul-betul tidak hitung-hitungan sama sekali, termasuk perjalanan kita sampai hari ini, kita diampuni oleh Tuhan, merayakan karya keselamatan di rumah bersama bahkan kita semua menikmati hasil dari tanah (kerja) dimana kaki kita berpijak. Lebih dari pada itu Tuhan Allah bahkan memberikan Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus bagi kita, demi kasih-Nya kepada kita, dan demi kemuliaan-Nya. Maka, biarlah karya Allah saja yang berlaku dalam hidup kita, bukan yang lainnya.

Tuhan Yesus memBerkati. Amin

_(BR)_