Bacaan: 1 Korintus 15: 55
“Hai maut, di manakah kemenanganmu, hai maut di manakah se-ngatmu”
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Syalom.
Hari ini. 17 April 2022 kita sejemaat dan juga seluruh jemaat Tuhan di Indonesia memperingati Hari Raya Paskah, yaitu hari raya Kebangkitan Tuhan Yesus dari kematianNya. Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dari kematianNya tersebut dikisahkan dalam semua Injil. Hal itu setidaknya menunjukkan bahwa kebangkitan Tuhan Yesus tersebut merupakan peristiwa penting dalam iman Kristen.
Ada hal penting yang semestinya kita pahami tentang kebangkitan Tuhan Yesus tersebut, yaitu bahwa kebangkitan Kristus terjadi pada hari yang ketiga dari kematian atau wafatNya. Kebangkitan Kristus terjadi pada hari yang ketiga dari Hari Raya Jumat Agung, bukannya setelah tiga hari dari Jumat Agung, karena kalau setelah tiga hari dari Jumat Agung dapat berarti hari Senin atau bahkan Selasa dari wafatNya.
Hal lain yang juga penting yaitu seperti yang terdapat dalam bacaan kita saat ini, I Korintus 15: 55. Dalam ayat tersebut tertulis: “Hai maut, di manakah kemenanganmu, hai maut di manakah sengatmu”. Kata-kata tersebut merupakan ungkapan dari rasul Paulus, yang mengungkapkan sorak keme-nangan dan kegembiraannya atas kebangkitan Kristus.
Kita tahu bahwa baik dalam masyarakat Jawa dan juga di semua masyarakat dunia pada umumnya, semua memahami bahwa kematian manusia itu merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Semua manusia yang lahir di dunia ini akan mati. Itulah yang diungkapkan Pengkhotbah dalam kitab Pengkhotbah 3: 2a “ada waktu untuk lahir ada waktu untuk meninggal”. Rasul Paulus me-ngungkapkan bahwa kematian manusia itu terjadi sebagai hukuman Tuhan atas dosa manusia, namun demikian, dalam Kristus Yesus mereka yang menerima dan percaya kepadaNya akan memperoleh hidup kekal. Itulah yang diajarkan dalam Roma 6: 23 “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita”
Itulah sebabnya tasul Paulus dalam 1 Korintus 15: 55 seperti telah disebutkan di atas mengungkapkan sorak kemenangan dan kegembiraannya atas kebang-kitan Kristus. Rasul Paulus, yang dulunya antikris, tetapi kemudian dipanggil untuk menjadi rasulNya dengan cara yang luar biasa, yakin betul bahwa ke-bangkitan Kristus itu adalah sumber keselematan dan hidup yang kekal bagi umatNya. Dengan kebangkitan Kristus rasul Paulus sadar bahwa maut sudah dikalahkanNya. Bagi mereka yang percaya maut tidak lagi menguasai mereka. Karena itu soraknya: “Hai maut, di manakah kemenanganmu”. Ia juga mengatakan bahwa seperti lebah yang sengatnya membuat orang kesakitan dan menderita, tetapi kebangkitan Kristus membebaskan siapa yang percaya kepadaNya dari sakit, derita dan kematian kekal.
Oleh sebab itu marilah kita bersukur dan bersukacita atas kebangkitan Kristus yang merukapan dasar dan sumber keselamatan dan kehidupan kita orang percaya. Seperti yang terungkap dalam penggalan KPJ 267:1 ”Pamarta kula agesang, tyas kula mila agirang kang sinalib gesang, dennya seda krana kula, wungune dados penjernya, kula nderek gesang ….. “
Tuhan memberkati dan beserta kita sejemaat. Amin
[PR]
0 Komentar