Bacaan Mazmur 32:1-11
Kumbang berasal dari keluarga sederhana. Orang tuanya bekerja keras agar ia dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Namun karena pergaulan yang salah, Kumbang menghabiskan uang dari orang tuanya untuk bersenang-senang. Setelah menyadari kesalahannya, Kumbang menjadi sangat sedih membayangkan perjuangan dan kasih sayang orang tuanya yang begitu besar. Tetapi karena tak berani jujur akan kesalahannya, setiap hari ia dihantui rasa bersalah dan gelisah.
Hidup di bawah bayang-bayang kesalahan/ dosa bisa menjadi beban berat bagi mereka yang benar-benar menyesalinya. Seperti gambaran Pemazmur: “Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari.” Orang-orang yang tengah berjuang untuk taat kepada Allah tentu memahami tekanan berat yang ditimbulkan akibat dosa tidak segera diakui. Karena itu, pemazmur menyadari betapa sukacitanya orang yang mendapat pengampunan. Karena penolakan untuk membuka diri kepada Allah, justru menjadikan hidup tidak tenang dan penuh kegelisahan.
Meski terpuruk oleh bayang-bayang dosa, pengampunan dan pemulihan dari Allah sangat mungkin terjadi, ketika kita mau mengakui kesalahan/ dosa di hadapan-Nya dengan jujur dan rendah hati. Pernyataan: “Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan” mengungkapkan tindakan aktif yang disertai keberanian untuk mengakui kesalahan/ dosa. Allah pun merespon dengan memberikan pengampunan-Nya. Menyadari kesalahan dan mengakui dosa di hadapan Allah menjadi jalan untuk kembali pada panggilan dan iman sebagai umat yang dikuduskan Allah. Melaluinya, kita dikembalikan pada rancangan Allah dan belajar untuk semakin taat dalam tuntunan firman-Nya. Mengeraskan hati dan enggan mengakui keberdosaan diri akan menjadikan kita terus hidup di bawah bayang-bayang kegelisahan. Namun kita yang mau membuka diri dengan jujur di hadapan Allah dilepaskan dari belenggu kegelisahan, dipulihkan, dan dituntun ke dalam pertobatan. Dan akhirnya kita mampu mencecap sukacita sejati oleh karena kemurahan Tuhan.
_(ACN)_