Di GKJ Masa Prapaska dilakukan dengan memasang warna liturgis ungu, warna yang menyimbolkan pertobatan dan dukacita. Gereja menghayati masa Prapaska sebagai masa pertobatan umat bersama-sama. Pada umumnya ada beberapa hari khusus yang diperingati dalam Masa Prapaska.

Rabu Abu
Rabu Abu  merupakan pembukaan masa Prapaska, awal masa puasa dan pantang. Pada hari Rabu Abu umat yang datang ke Gereja dahinya diberi tanda salib dari abu sebagai tanda pertobatan. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan (Est. 4:1, 3); duduk di atas abu sebagai tanda kesedihan yang mendalam (Ayub 2: 8). Dalam Mazmur 102:10 secara figuratif, penyesalan juga digambarkan dengan “memakan abu”: “Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan.”

Pekan Suci
Seminggu menjelang Hari Raya Paska (Minggu Prapaska terakhir) dikenal sebagai Pekan Suci, dimulai pada hari Minggu Palma. Ini adalah seminggu ‘muram’ di mana umat merefleksikan peristiwa sebelum kematian Yesus.

Minggu Palma
Minggu Palma dirayakan sebagai bagian dari pekan suci. Dilaksanakan pada hari Minggu sebelum Minggu perayaan Paska. Pada hari Minggu Palma, umat Kristen merayakan prosesi Yesus memasuki kota Yerusalem. Menurut Injil, orang-orang dari Yerusalem memegang cabang pohon dan dedaunan di jalan untuk menyambut Yesus saat ia menunggangi seekor keledai memasuki kota Yerusalem. Kini, umat Kristen/Katolik menggunakan daun palem saat menyambut kedatangan Yesus di gereja masing-masing dengan memegangnya dan meneriakkan “Hosana bagi Anak Daud!” dan menghias gereja dengan daun palem. Dalam kebaktian Minggu Palma, penekanan kebaktian adalah pada harapan dan sukacita di tengah penderitaan.

Kamis Putih
Merupakan bagian dari Tri Hari Suci. Pelayanan Kamis Putih bertujuan untuk mengenang peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya. Beberapa peristiwa tersebut adalah: perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya, perjamuan malam yang dilakukan Yesus, di mana untuk terakhir kalinya Yesus berbagi roti Paska dengan para murid, Yesus yang membasuh kaki para murid dan bertindak sebagai pelayan, namun juga mengenang tentang Petrus dan Yudas yang tidak setia.
Putih adalah simbol dari terang. Karena itu di gereja-gereja biasanya pada waktu kamis putih gereja dihias dengan warna putih di tengah kegelapan. Hal ini menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang. Terang adalah yang diciptakan Tuhan sebelum menciptakan ciptaan lainnya. Dalam terang Kristus kita menemukan sebuah pesan, “Melayani”. Karena itu kebaktian berpusat pada pelayanan doa dan di beberapa gereja pembasuhan kaki. Beberapa gereja juga memperagakan peristiwa Malam Getsemani pada hari ini. Di gereja kita juga melakukan Perjamuan Kudus, mengenang Perjamuan Terakhir yang dilakukan Yesus dengan para murid-Nya.

Jumat Agung
Merupakan bagian dari Tri Hari Suci. Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paska, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota.
Hari kematian itu sendiri tidak dicatat jelas di Alkitab. Ada yang menduga jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak yang menempatkan pada hari Jumat. Berdasarkan rincian kitab suci mengenai Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, dan analisis peristiwa penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat.
Pada Hari Jumat Agung beberapa gereja melaksanakan Perjamuan Kudus. Banyak jemaat GKJ juga merayakan Perjamuan Kudus Masa Paskah pada hari ini, karena menganggap bahwa hari penyaliban inilah puncak dari pengorbanan Tuhan. Ketika inilah tubuh dan darah itu dikorbankan untuk menebus umat manusia. Pada Jumat Agung, beberapa tradisi Kristen menyarankan umat untuk menjauhkan diri dari daging atau menahan diri dari makanan sama sekali. Penganut Katolik sering membuat Jalan Salib pada hari Jumat Agung.

Sabtu Sunyi
Sabtu Suci, sepertinya tidak ada apapun yang terjadi dengan Yesus. Sebetulnya, Sabtu Suci mewakili waktu yang kita habiskan untuk menantikan Tuhan “memindahkan” kita dari kesedihan pada Jumat Agung ke kebahagiaan pada Minggu Paska. Sabtu Sunyi merupakan bagian dari Tri Hari Suci. Disebut juga dengan Sabtu Suci, Sabtu Paska, Sabtu Sepi. Dilaksanakan hari setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paska. Sabtu Sunyi merupakan hari terakhir dalam Pekan Suci dan Masa Prapaska. Hari Sabtu Suci memperingati pada saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur setelah pada hari Jumat Agung mati disalibkan. Keesokan harinya (Paska) Yesus bangkit dari kematiannya. Pada hari ini umat Kristen mengadakan “tuguran” sebuah kesempatan untuk menemani Yesus di makam.
Bersambung

#SalamWelasAsih
#SelamatMenghayatiMasaPraPaska
#AyoBertobat
#TidakLebayTidakAbaiCOVID-19

NB: jika merasa diberkati melalui renungan ini,kirimkan ke saudara-saudara yang lain

(ACN)