Nats : Masmur 145: 8
“Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setianya”.
Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Syalom.
Minggu 20 Februari yang lalu, kita sudah merenungkan bahwa Tuhan Allah itu berkesetiaan, Allah itu setia. Hari ini sabda dalam Masmur 145: 8 mengajarkan bahwa Tuhan itu pengasih dan penyayang dan bahwa Tuhan itu besar kasih setiaNya. Di samping itu, khususnya dalam ayat 8 b Pemasmur bersaksi dan mengakui salah satu sifat Tuhan Allah yang cukup penting yaitu bahwa “Tuhan Allah itu sabar”. Hal itu juga diajarkan antara lain dalam Masmur 86: 15, 103: 8.
Kata sabar dapat diartikan tidak gampang atau lekas marah, tidak ter-gesa-gesa dan terburu nafsu, tidak mudah jengkel, bersikap tenang dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala cobaan dan beban hidup dan lain sebagainya.
Arti dan pengertian tersebut merupakan arti dan pengertian pada umumnya, dan tidak semuanya dapat berlaku dan diberlakukan untuk Tuhan Allah. Kalau Kitab Suci mengajarkan bahwa Tuhan Allah itu sabar, hal itu lebih berkaitan dengan sifat Tuhan bahwa Tuhan itu adalah Allah yang tidak lekas marah, tidak tergesa-gesa dan terburu nafsu. Dan disebutkan juga bahwa kesabaran Tuhan itu “panjang sabar”. Hal itu dapat diartikan bahwa kesabaran Tuhan tidak hanya untuk sementara, tidak hanya untuk waktu yang singkat dan sebentar, tetapi untuk waktu yang lama, yang tidak terbatas bahkan selamanya. Juga dapat diartikan bahwa kesabaran Tuhan itu tidak hanya sedikit, kecil tetapi kesabaran Tuhan itu kesabaran yang besar, sangat sabar, kesabaran yang tidak ada bandingannya.
Dari Kitab Suci dijumpai contoh-contoh bahwa Allah itu sabar. Misalnya kepada bangsa Israel yang dipimpinNya keluar dari tanah Mesir, selama 40 tahun di padang gurun Tuhan menyabari tingkah laku mereka yang seringkali tidak berkenan kepadaNya (Kisah Rasul 13: 18). Kesabaran Allah itu juga nampak dalam diri Tuhan Yesus, Allah Putera, yang melakukan karya penyelamatanNya bagi manusia berdosa dengan penuh kesabaran (Yesaya 53, Yohanes 18, 19).
Allah itu sabar, menghendaki agar umatNya juga memiliki dan melakukan kesabaran dalam hidupnya di dunia ini.
Melalui Tuhan Yesus para muridNya diperintahkan agar memiliki sikap yang sabar kepada sesama, termasuk kepada mereka yang memusuhi. (Mateus 5: 5,19,44).
Melalui rasul Paulus Tuhan memerintahkan: ”Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar” (Efesus 4:2a), “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya tu, kejarlah keadilan, ibadah, kasetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan” ( 1 Timoteus 6: 11), “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita” (2 Timoteus 4: 5a).
Kita lebih dulu sudah menerima kesabaran Tuhan, terutama yang berupa pengampunan dosa dan jalan hidup yang kekal di dalam Tuhan Yesus, Juru Selamat. Oleh sebab itu marilah kita berusaha dengan sepenuh hati untuk mengejar kesabaran itu dan mewujudkannya dalam menghadapi segala masa-lah, tantangan dan beban hidup serta berbagai macam penderitaan (Kolose 1: 11), dan juga dalam menghadapai sesama ketika mereka membenci kita dan menunjukkan sikap yang tidak mendatangkan kebahagiaan, ketenteraman dan damai sejahtera dalam hidup kita (Tes 4: 14).
Tuhan selalu beserta dan memberkati kita sejemaat. Amin
[PR]